Alasan Paket MBG Tetap Didistribusikan Meski Musim Liburan

2 days ago 8

Pelaksanaan MBG pada akhir tahun 2025 masih berlangsung pada tanggal 26, 27, 28, 30, dan 31 Desember 2025.

25 Desember 2025 | 14.24 WIB

Petugas Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) menunjukan menu sego wiwit ketika uji coba membuat menu tradisional makan bergizi gratis di SPPG Yayasan Kemala Bhayangkari (YKB) Polres Klaten, Jawa Tengah, 7 November 2025. Polres Klaten dan Polda Malut melakukan uji coba menu makanan khas daerah pada menu MBG untuk melestarikan makanan tradisional. Antara/Aloysius Jarot Nugroho

Badan Gizi Nasional (BGN) menyampaikan pelaksanaan makan bergizi gratis (MBG) untuk anak sekolah, ibu menyusui, ibu hamil, dan balita masih akan terus berjalan sampai akhir tahun 2025. Persisnya, dalam keterangan resmi BGN, pelaksanaan MBG pada akhir tahun 2025 masih berlangsung pada tanggal 26, 27, 28, 30, dan 31 Desember 2025.

Kepala BGN Dadan Hindayana mengatakan, kebijakan ini sudah ditetapkan dengan alasan ada kelompok yang mungkin masih membutuhkan MBG di musim libur sekolah. “Khususnya untuk memastikan keberlanjutan layanan bagi kelompok prioritas,” ujar Dadan dalam keterangan tertulis, Kamis, 25 Desember 2025.

Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca

Dadan menekankan bahwa kontinuitas layanan gizi bagi kelompok rentan harus dijaga tanpa terpengaruh kalender pendidikan maupun musim liburan. Intervensi pemenuhan gizi bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita, menurut Dadan, adalah bagian yang sangat penting dan tidak boleh terputus.

“Periode 1.000 hari pertama kehidupan waktunya pendek, dan kita harus menjaga golden time ini sebaik mungkin. Mereka tidak ada hubungannya dengan waktu sekolah,” ujarnya.

Adapun memasuki tahun 2026, BGN menginformasikan bahwa program MBG akan ada penghentian sementara. Program MBG secara serempak akan dimulai lagi pada 8 Januari 2026. Untuk tanggal 2, 3, 5, 6, dan 7 Januari 2026,

MBG berhenti sementara untuk mempersiapkan kembali satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) di seluruh Indonesia. “Persiapan itu mencakup kesiapan dapur, distribusi, SDM, serta penguatan standar keamanan pangan,” kata Dadan.

Read Entire Article