Bukan Lingkunganmu yang Toxic, Bisa Jadi Masalah Itu Ada Padamu

4 days ago 12

Fimela.com, Jakarta - Pernah merasa kamu selalu berada di lingkungan yang toxic? Mulai dari pertemanan, tempat kerja, hingga lingkup keluarga, rasanya hampir semua orang di sekitarmu bermasalah. Jika perasaan ini sering muncul, ada baiknya kamu tidak langsung berasumsi. Bisa jadi, tanpa disadari, masalahnya bukan sepenuhnya ada pada lingkungan—melainkan pada cara kamu memandang dan merespons situasi tersebut.

Faktanya, lingkungan toxic memang nyata dan cukup umum terjadi. Survei menunjukkan bahwa sekitar 84% perempuan dan 75% pria pernah berada dalam persahabatan beracun. Lingkungan toxic—baik di pertemanan, pekerjaan, maupun keluarga—terbukti berdampak pada kesehatan mental, seperti meningkatnya stres, kecemasan, hingga depresi. Bahkan secara fisik, kondisi ini bisa memicu kelelahan berkepanjangan dan menurunnya kualitas hidup.

Penelitian lain juga menemukan bahwa sekitar 30% mahasiswa pernah terlibat dalam hubungan yang tidak sehat atau toxic relationship, dengan prevalensi lebih tinggi pada perempuan muda. Angka-angka ini menunjukkan bahwa pengalaman berada di lingkungan toxic bukanlah hal langka. Namun, pertanyaannya: mengapa ada orang yang terus-menerus merasa terjebak dalam situasi serupa, di berbagai lingkungan yang berbeda?

Di sinilah konsep victim mentality atau mentalitas korban perlu dipahami.

Read Entire Article