DPR: Pembagian 500 Ponsel ke Korban Bencana Harus Transparan

ANGGOTA Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat, Oleh Soleh, meminta Kementerian Komunikasi dan Digital mendistribusikan bantuan ponsel ke korban bencana Sumatera secara transparan. Bersama dengan Telkomsel, Kementerian Komdigi membagikan 500 unit ponsel pintar ke wilayah yang paling terdampak di Aceh, yaitu Kabupaten Aceh Tamiang, Gayo Lues, dan Bener Meriah.

“Pembagian handphone harus diatur secara transparan dan terkoordinasi, agar benar-benar diterima oleh pihak yang membutuhkan,” kata Oleh Soleh dalam keterangan tertulis pada Selasa, 23 Desember 2025.

Jika dilakukan tanpa akuntabilitas yang memadai, politikus Partai Kebangkitan Bangsa itu khawatir bahwa penyaluran bantuan itu tidak akan tepat sasaran. “Jangan sampai penyalurannya justru menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat,” kata Oleh Soleh.

Selain 500 unit ponsel, kementerian itu juga memberikan 100 unit genset berkapasitas 10 kVA, 500 unit baterai, serta 50 unit rectifier. Menurut Oleh Soleh, bantuan ini penting untuk memperkuat jaringan telekomunikasi yang dibutuhkan oleh masyarakat terdampak banjir.

Dia pun mengapresiasi bantuan tersebut lantaran dengan pemulihan jaringan yang lebih stabil, masyarakat akan lebih mudah untuk berkomunikasi dan mengakses informasi. Oleh Soleh berharap Komdigi bisa memperkuat kerja sama dengan Badan Usaha Milik Negara hingga operator telekomunikasi untuk merespons

“Kolaborasi seperti ini harus terus dijaga dan ditingkatkan, agar negara benar-benar hadir saat masyarakat menghadapi situasi sulit,” kata dia.

Kementerian Komdigi mengirim bantuan 500 ponsel dan 100 genset di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, pada Senin, 22 Desember 2025. Kementerian Komdigi menyatakan bantuan ini sebagai upaya mempercepat pemulihan layanan dasar, terkhusus listrik dan komunikasi.

Kementerian itu mempertimbangkan bahwa dengan gawai dan genset, masyarakat bisa tetap terhubung dengan anggota keluarga serta mendapatkan informasi faktual.

“Banyak masyarakat yang sebenarnya sinyalnya sudah ada, tetapi handphone-nya rusak atau hilang akibat banjir. Karena itu, bantuan HP ini menjadi sangat penting,” kata Direktur Jenderal Komunikasi Publik dan Media Kementerian Komdigi, Fifi Aleyda Yahya, dalam keterangan tertulis pada Selasa, 23 Desember 2025.

Menurut Fifi, pemerintah tidak menetapkan kriteria khusus dalam menyalurkan bantuan ponsel. Penyaluran itu didasarkan penilaian di lapangan, dengan melibatkan Telkomsel, pemerintah daerah dan tim tanggap bencana.