KETUA Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menyatakan masih menunggu jawaban resmi sehubungan hasil Musyawarah Kubro yang digelar di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur.
Gus Yahya menjelaskan, hasil Musyawarah Kubro Lirboyo telah diumumkan secara terbuka dan diketahui publik. Menyikapi hal tersebut, dirinya langsung mengambil langkah awal dengan mengirimkan pesan, yang kemudian disusul surat resmi.
“Hasil Musyawarah Kubro di Pondok Pesantren Lirboyo sudah diumumkan dan diketahui semua pihak. Kemarin saya mengirim pesan awal, lalu pagi tadi saya kirim surat resmi untuk menghadap. Sekarang saya menunggu jawaban,” ujar Gus Yahya seusai berkunjung ke Pondok Pesantren Buntet Cirebon, Jawa Barat, pada Senin 22 Desember 2025.
Forum Musyawarah Kubro di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, Jawa Timur, sebelumnya menghasilkan keputususan agar kedua belah pihak di PBNU untuk islah. Juru bicara Forum Musyawarah Kubro Oing Abdul Muid mengatakan keputusan untuk islah dari kedua belah pihak di PBNU itu adalah hasil dari forum yang dibahas di Pesantren Lirboyo Kediri.
Konflik internal PBNU sendiri bermula dari hasil rapat pengurus harian Syuriyah PBNU pada 20 November 2025. Rapat Pengurus Harian Syuriyah PBNU menilai tindakan Gus Yahya melanggar Peraturan Perkumpulan NU Nomor 13 Tahun 2025 dan meminta ketua umum untuk mundur. Di tengah konflik internal PBNU, Rais Syuriyah mengumumkan Zulfa Mustofa sebagai Penjabat (Pj) Ketua Umum PBNU.
Gus Yahya menjelaskan, dalam Musyawarah Kubro tersebut telah ditetapkan batas waktu selama tiga hari untuk menunggu respons. Gus Yahya menegaskan akan menghormati batas waktu tersebut sebelum mengambil langkah lanjutan. “Saya menghormati tenggat waktu tiga hari itu sebelum melangkah lebih jauh,” ujar dia.
Gus Yahya memastikan, setelah batas waktu tiga hari berakhir, ia akan melaporkan hasilnya kepada jajaran internal NU, termasuk kepada Muhtasyar dan Badan Pengurus Jam’iyyah.“Ini adalah perhatian bersama para kiai, karena mereka melihat ada sesuatu yang dianggap tidak beres,” jelasnya.
Hingga saat ini, seluruh pihak masih menunggu keputusan lanjutan. Gus Yahya juga menegaskan dirinya siap mengikuti proses yang ada dan membuka ruang dialog lanjutan demi menjaga persatuan Nahdlatul Ulama. Dia menegaskan, semua harus ditempuh dengan tenang dan penuh tanggung jawab.
Dalam kesempatan terpisah, Adib Rofi’udin Izza, anggota Dewan Sepuh Pondok Pesantren Buntet, mengatakan sikap para kiai adalah tetap mengedepankan prinsip kepatuhan dan ketenangan. Ia menegaskan, keputusan Musyawarah Kubro Lirboyo tidak bisa serta-merta diulang atau dibuka kembali, meskipun tetap ada kesepakatan untuk menjaga suasana kondusif. “Dengan cara sami’na wa atho’na. Apa yang diputuskan di Lirboyo belum bisa dibuat lagi atau diulang. Tapi ada kesepakatan bersama,” ujarnya.
Sejumlah forum dan kelompok kiai, khususnya di wilayah Jawa Barat, juga mendukung upaya para masyayikh dan sesepuh NU untuk menyelesaikan persoalan ini dengan cara yang bijaksana dan bermartabat. Mereka berharap seluruh pihak dapat menempatkan persoalan secara proporsional, mengedepankan hak dan kewajiban masing-masing, serta menghindari polemik yang dapat merugikan jam’iyyah dan umat.




:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4217284/original/017130100_1667805664-20221107-Rose-Blackcpink-AFP-6.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5421483/original/095995600_1763910140-WhatsApp_Image_2025-11-19_at_19.47.07.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5383218/original/004588100_1760656061-WhatsApp_Image_2025-10-13_at_06.57.00__1_.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5417244/original/090912900_1763525665-MV5BNzRhNTE4ZTYtNTM0Mi00MzU3LTk4MTktYWE3MzQ2NTU0MDNlXkEyXkFqcGc_._V1_FMjpg_UY2500_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5428132/original/058183700_1764479694-MAMA_Awards.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5424926/original/072168000_1764169803-WhatsApp_Image_2025-11-24_at_17.00.56.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5426112/original/026817700_1764257206-WhatsApp_Image_2025-11-26_at_14.08.08__2_.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5420257/original/079203000_1763736199-WhatsApp_Image_2025-11-21_at_7.59.42_PM.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5427277/original/047881600_1764344093-WhatsApp_Image_2025-11-27_at_23.48.42.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5425760/original/004482600_1764236838-WhatsApp_Image_2025-11-27_at_15.51.21.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5427635/original/044076100_1764403717-IMG-20251129-WA0022.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5428182/original/000583400_1764483376-ibu_raisa1.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5422435/original/014357100_1763982837-ClipDown.com_586920955_18030565487760120_2369282898848479914_n.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5427291/original/086534300_1764349333-WhatsApp_Image_2025-11-28_at_16.38.39.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5422090/original/058137100_1763969494-20251124012209_yoon-shi-yoon-1-1.webp)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5422490/original/036594700_1763988376-WhatsApp_Image_2025-11-24_at_19.17.11.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5056185/original/030803000_1734509774-Andrew_Susanto_0.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5156494/original/085284800_1741487440-WhatsApp_Image_2025-03-09_at_05.42.21_48619acf.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5421843/original/078587700_1763961137-Tangkapan_Layar_2025-11-24_pukul_12.09.20.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5422576/original/065291500_1763999230-WhatsApp_Image_2025-11-24_at_22.33.34.jpeg)