NasDem Harap Tak Ada Narasi Pemecah Belah soal Penanganan Bencana Sumatera

2 hours ago 3

Jakarta -

Bendahara Umum DPP Partai NasDem, Ahmad Sahroni, mengatakan pemerintah harus bekerja secara maksimal dalam pemulihan pascabencana di Sumatera. Sahroni berharap pemulihan yang dilakukan pemerintah di Aceh, Sumatera Barat hingga Sumatera Utara tak disertai dengan narasi-narasi yang bisa memecah belah.

"Saat seluruh elemen bangsa bekerja membantu masyarakat yang terdampak, jangan sampai situasi ini justru dikendalikan oleh narasi-narasi yang memecah belah. Yang dibutuhkan saat ini adalah ketenangan, solidaritas, dan kerja bersama," ujar Sahroni kepada wartawan, Selasa (23/12/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menyampaikan NasDem memahami tantangan yang dihadapi di lapangan, termasuk kondisi geografis. Sahroni menilai proses penanganan membutuhkan waktu, penyesuaian, serta evaluasi yang dilakukan secara berkelanjutan.

"Kami bekerja semaksimal mungkin sesuai dengan kondisi di lapangan. Jika masih terdapat hal-hal yang perlu diperbaiki," kata Sahroni.

"NasDem terbuka menerima masukan dari seluruh lapisan masyarakat sebagai catatan dan bagian dari upaya memperkuat penanganan ke depan," sambungnya.

Diketahui, korban meninggal dunia akibat bencana banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat masih terus bertambah. Pada Senin (22/12) tim pencarian menemukan 16 jenazah.

"Per hari ini, Senin mengalami penambahan baik dari temuan maupun hasil identifikasi yang sudah dilakukan. Per hari ini rekapitulasi jumlah total dari 1.090 di Sabtu dan Minggu bertambah 16 jiwa. Sehingga per hari ini 1.106 jiwa," kata ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam jumpa pers, Senin (22/12/2025).

Berikut data jumlah korban tewas 22 Desember 2025:

Aceh: 477 meninggal dunia
Sumut: 369 meninggal dunia
Sumbar: 260 meninggal dunia.

Abdul Muhari mengatakan jumlah korban hilang berkurang 10 jiwa. Jadi korban yang masih dicari sebanyak 175 orang.

"Yang mengungsi 502.570 jiwa, sebagian besar di minggu terakhir ini satu minggu kemarin cukup banyak yang berkurang," tuturnya.

(dwr/lir)

Read Entire Article