Sikap Golkar: Pilkada Tak Langsung hingga Koalisi Permanen

1 day ago 4

PARTAI Golkar menggelar rapat pimpinan nasional atau Rapimnas I tahun 2025 pada Sabtu, 20 Desember 2025. Agenda tersebut menghasilkan sejumlah resolusi dan target yang dirumuskan para petinggi partai beringin.

Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca

Rapimnas I Golkar dihadiri pejabat partai dari level pusat dan daerah. Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia turut hadir dan mengungkapkan poin-poin Rapimnas, mulai dari dukungan partainya untuk pemilihan kepala daerah atau Pilkada tidak langsung hingga koalisi permanen.

Bahlil mengatakan Rapimnas adalah salah satu cara Partai Golkar menentukan langkah strategis. "Ini menunjukkan keseriusan Partai Golkar dalam mengelola organisasi serta menyusun program prioritas dan rekomendasi politik secara matang,” kata Bahlil seusai menutup rapimnas di Kantor DPP Partai Golkar. Lantas apa saja hasil Rapimnas I Partai Golkar?


Mendukung Pembentukan Koalisi Permanen

Golkar mengusulkan pembentukan koalisi permanen dalam pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Usulan tersebut menjadi salah satu dari 10 pernyataan politik yang diputuskan dalam Rapimnas I Partai Golkar 2025 yang digelar di Jakarta, Sabtu, 20 Desember 2025.

Bahlil mengatakan koalisi permanen diperlukan untuk menjamin stabilitas politik dalam mendukung kebijakan strategis pemerintah. Menurut dia, stabilitas politik akan mempercepat proses pengambilan keputusan sekaligus menjaga kesinambungan pembangunan nasional dalam jangka panjang. 

“Stabilitas politik merupakan prasyarat utama bagi pembangunan berkelanjutan,” ujar Bahlil dalam keterangan pers, Ahad, 21 Desember 2025. Bahlil menjelaskan, Golkar mendorong transformasi kerja sama politik dari koalisi elektoral yang bersifat taktis menjadi koalisi permanen yang ideologis dan strategis, berbasis kesamaan platform serta agenda kebijakan.

Koalisi tersebut, kata dia, tidak hanya dibentuk untuk memenangkan pemilihan presiden, tetapi juga dilembagakan sebagai kerja sama politik yang mengikat di parlemen dan pemerintahan.


Mendukung Pilkada Tidak Langsung

Partai Golkar melalui Rapimnas I 2025 menegaskan kembali dukungan untuk mekanisme Pilkada melalui Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Golkar menilai skema tersebut sebagai bentuk kedaulatan rakyat dengan tetap menitikberatkan keterlibatan dan partisipasi publik dalam pengambilan keputusan.

Bahlil meminta kajian tentang Pilkada secara tidak langsung lewat DPRD segera diputuskan. “Saya minta di Rapimnas ini juga segera membahas kalau bisa memang memutuskan, memutuskan saja,” kata Bahlil saat membuka agenda Rapimnas.

Bahlil mengakui bahwa usulan itu memicu perdebatan di antara pengurus Golkar. Tak semua sepakat, ada pula yang mengusulkan opsi lain untuk menekan pengeluaran Pilkada. Proses kajian internal tentang pemilihan kepala daerah oleh DPRD diklaim memakan waktu satu tahun.

Namun, Bahlil menekankan bahwa sistem pemilihan kepala daerah lewat DPRD akan menghemat ongkos biaya yang dikeluarkan oleh pasangan calon. Ia pun menceritakan bahwa kekalahan paslon kepala daerah mendatangkan malapetaka.

“Menang saja sakitnya di sini, apalagi kalah. Cost politiknya sudah terlalu tinggi Bapak Ibu semua. Orang cerai gara-gara Pilkada. Di kampung saya, orang tidak mau tegur saya gara-gara Pilkada,” kata dia.

Kendati belum menjadi keputusan bulat, Bahlil meyakini bahwa opsi pemilihan pilkada oleh DPRD merupakan kecenderungan yang akan disepakati internal Golkar. Ia meyakini itu karena opsi tersebut dianggap sebagai upaya memperbaiki sistem politik dan tetap menjaga demokrasi.

“Demokratis itu tidak boleh kita terjemahkan bahwa seolah-olah lewat DPRD itu enggak demokratis,” tutur Menteri Energi dan Sumber Mineral tersebut.


Target Tambah Kursi di DPR

Bahlil menargetkan penambahan kursi untuk partai beringin di Pemilihan Umum 2029. Bahlil mengatakan hal itu saat membuka Rapimnas I Partai Golkar.

Bahlil mendorong supaya Golkar mengamankan jumlah kursi lebih banyak untuk anggota Dewan Perwakilan Rakyat periode 2029-2034. “Kami sedang melakukan konsolidasi untuk meningkatkan persiapan agar Pemilu 2029 kita bisa menambah kursi,” kata Bahlil.

Menteri energi dan sumber daya mineral itu berujar, saat ini fraksi Golkar mendapat jatah 102 kursi dari total 580 anggota DPR. Sehingga dia ingin jumlah kursi itu meningkat pada Pemilu 2029.

Menurut Bahlil, Rapimnas merupakan ajang pengambilan keputusan tertinggi kedua di Partai Golkar setelah musyawarah nasional. Pertemuan yang dihadiri pengurus daerah ini akan merumuskan strategi pendulangan suara di ajang pesta demokrasi mendatang.

Bahlil mengatakan strategi itu merupakan salah satu agenda utama dalam Rapimnas I Golkar 2025. Agenda lainnya adalah memperkuat dukungan internal Golkar terhadap pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

“Mendukung pemerintahan Pak Prabowo-Gibran dengan baik dengan program-programnya,” kata mantan menteri investasi dan hilirisasi tersebut.


Dian Rahma Fika, Ervana Trikarinaputri, dan Hendrik Yaputra berkontribusi dalam penulisan artikel ini
Read Entire Article