Sumatera Utara Perpanjang Status Tanggap Darurat Bencana

PEMERINTAH Provinsi Sumatera Utara resmi memperpanjang status tanggap darurat penanggulangan bencana untuk seluruh kabupaten dan kota di Sumut yang terdampak banjir dan longsor. Status tanggap darurat bencana yang semula berakhir pada 21 Desember 2025 itu diperpanjang hingga Desember mendatang.

Perpanjangan masa tanggap darurat yang kedua kalinya itu tertuang dalam Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor 188.44/906/KPTS/2025 tentang Perpanjangan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir, Tanah Longsor, dan Gempa Bumi di Wilayah Provinsi Sumatera Utara.

Menurut Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumut Erwin Hotmansah Harahap, keputusan tersebut diambil setelah pemerintah provinsi melakukan rapat koordinasi bersama seluruh pemerintah daerah di kabupaten dan kota pada 23 Desember lalu. "Memperhatikan dampaknya, serta langkah evakuasi hingga kebutuhan pemulihan di wilayah terdampak, maka Pemerintah Provinsi Sumatera Utara memperpanjang status tanggap darurat bencana hingga 31 Desember 2025," kata Erwin sebagaimana dilansir Antara pada Jumat, 26 Desember 2025.

Erwin menyatakan Badan Nasional Penanggulangan Bencana mencatat hingga hari ini jumlah korban jiwa akibat banjir bandang dan tanah longsor di Sumatera Utara mencapai 371 jiwa dan 70 orang masih dinyatakan hilang. 

Ia menegaskan perpanjangan status darurat ini dilakukan agar penanganan bencana dilakukan dengan masif. "Status tanggap darurat masih berlanjut, bukan bencananya, tapi penanganan dan mitigasinya," kata Erwin. 

Karena itu, Erwin mengatakan, Gubernur Sumatera Utara menugaskan kepada tim penanganan darurat bencana dan instansi terkait melanjutkan berbagai langkah menangani situasi dan keadaan kedaruratan selama sepekan ke depan. Mulai dari pelayanan penyelamatan, evakuasi korban, penanggulangan dan penanganan, serta pemulihan di wilayah terdampak bencana.

"Jadi keberadaan posko utama tanggap darurat bencana tetap aktif sepekan ke depan, termasuk gudang logistik di Gedung Serbaguna Pemprov Sumut berfungsi menerima dan mendistribusikan bantuan kepada korban bencana," tutur Erwin. 

Adapun tenggat masa tanggap darurat di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat jatuh pada 24-25 Desember. Gubernur Sumatera Barat telah lebih dulu mengakhiri masa tanggap darurat dan beralih pada tahap rehabilitasi. Sementara Pemerintah Aceh kembali memperpanjang status tanggap darurat hingga 8 Januari 2026. 

Berdasarkan laporan BNPB pada Kamis, 25 Desember 2025, hingga hari ini masih ada 489.864 orang yang harus mengungsi. Pengungsi terbanyak berada di Aceh yakni sebanyak 461 ribu jiwa, lalu pengungsi di Sumatera Utara sebanyak 30 ribu jiwa, dan 5,8 ribu jiwa pengungsi di Sumatera Barat.