Target Hunian Sementara Korban Banjir Kelar sebelum Ramadan

PEMERINTAH menargetkan pembangunan hunian sementara di lokasi terdampak banjir Sumatera rampung sebelum memasuki bulan Ramadhan 1447 hijirah atau pada Februari 2026. Hunian sementara untuk korban banjir ini akan dibangun di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

"Pengungsian terpadu akan dibangun di beberapa wilayah seperti Aceh Tamiang, Aceh Utara, Aceh Timur, Bener Meriah, dan Aceh Tengah. Dilengkapi layanan kesehatan, layanan psikososial, serta dapur umum," ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan (BNPB) Abdul Muhari dalam konferensi pers daring pada Selasa, 23 Desember 2025. 

Abdul memaparkan pembangunan hunian sementara di Aceh akan dilakukan di Kabupaten Aceh Utara, Kabupaten Aceh Tengah, Kabupaten Bener Meriah, Kabupaten Pidie Jaya, Kabupaten Gayo Lues, dan Kabupaten Pidie.

Di Sumatera Utara, hunian dibangun di tiga kabupaten/kota yaitu Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, dan Kota Sibolga. Sementara di Sumatera Barat, hunian dibangun di enam kabupaten /kota yakni Pesisir Selatan, Lima Puluh Kota, Padang Pariaman, Tanah Datar, Agam, dan Kota Padang.

Pemerintah, Muhari mengklaim, akan memenuhi segala kebutuhan dasar seluruh warga terdampak. Mulai dari pangan, sandang, dan kebutuhan lainnya. “Kebutuhan makanan dan nonpangan terus kami dukung, sehingga saudara-saudara kita yang masih berada di titik-titik pengungsian maupun yang telah kembali ke rumah atau sementara tinggal di rumah kerabat, tetap mendapatkan dukungan kebutuhan pangan dan sandang,” tutur dia. 

Berdasarkan Geoportal Data Bencana BNPB yang diakses pada Rabu, 24 Desember 2025, bencana ekologis yang terjadi pada akhir November lalu mengakibatkan sedikitnya 158.096 rumah rusak. Kondisi itu membuat ribuan warga terpaksa harus mengungsi. Per hari ini, jumlah pengungsi di tiga provinsi mencapai 491 ribu.

Pengungsi terbanyak berada di Aceh yakni sebanyak 461 ribu jiwa, lalu pengungsi di Sumatera Utara sebanyak 30 ribu jiwa, dan 5,8 ribu jiwa pengungsi di Sumatera Barat.

Adapun Presiden Prabowo Subianto sebelumnya mengatakan pemerintah segera membangun rumah hunian sementara dan hunian tetap bagi korban terdampak bencana Sumatera. Dia mengklaim pemerintah memiliki anggaran dan sudah disiapkan untuk pembangunan hunian itu. Anggaran itu ada karena kebijakan pemangkasan anggaran di awal pemerintah Prabowo. "Kami menghemat ratusan triliun," kata dia. 

Selain itu, Prabowo berencana segera membentuk badan atau satuan tugas (satgas) rehabilitasi dan rekonstruksi setelah bencana di Sumatera. Dia mengklaim situasi penanganan bencana masih terkendali. “Kami sudah kerahkan untuk penanganan. Ini tiga provinsi dari total 38 provinsi, jadi situasi terkendali. Saya monitor terus,” ujar dia.