Doa Lintas Agama Siswa Sekolah Rakyat untuk Sumatra

2 days ago 9

INFO TEMPO - Ratusan siswa Sekolah Rakyat bersama orang tua/wali dan jajaran pemerintah menggelar doa lintas agama bagi masyarakat Sumatra yang terdampak bencana. Kegiatan dilakukan sebagai bentuk empati, solidaritas, dan kepedulian kemanusiaan dari anak-anak bangsa dan berlangsung di Lapangan Sentra Terpadu Pangudi Luhur (STPL), Bekasi, Jawa Barat, Rabu, 24 Desember 2025.

Acara tersebut dihadiri Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) didampingi Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono, Wali Kota Bekasi, jajaran Forkopimda Provinsi Jawa Barat dan Kota Bekasi, Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta, Kepala Dinas Sosial Kota Bekasi, perwakilan Suku Dinas Sosial Jakarta Timur, serta jajaran Kementerian Sosial. Sebanyak 572 siswa Sekolah Rakyat dan 526 orang tua/wali turut hadir, berasal dari SRMP 6 Jakarta Timur, SRMP 10 Bogor, SRMA 9 Jakarta, SRMA 10 Jakarta, SRMA 12 Bogor, SRMA 13 Bekasi, dan SRT 43 Bekasi.

Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca

Rangkaian kegiatan diawali dengan khotmil Qur’an yang dilantunkan oleh siswa Sekolah Rakyat sebagai ikhtiar spiritual dan doa keselamatan bagi bangsa, khususnya masyarakat Sumatra. Suasana khidmat kemudian dilanjutkan dengan penampilan hadroh serta demonstrasi keterampilan baris-berbaris yang mencerminkan pembentukan karakter, kedisiplinan, dan ketangguhan mental para siswa.

Puncak kegiatan ditandai dengan doa lintas agama yang dipanjatkan secara bergantian oleh perwakilan siswa SRMA 13 Bekasi dari lima agama, yakni Islam, Kristen, Katolik, Hindu, dan Buddha. Dalam doa tersebut terucap harapan bersama agar masyarakat Sumatra yang tertimpa bencana diberikan kekuatan, keselamatan, dan ketabahan dalam menghadapi musibah.

Usai doa lintas agama, para siswa menyampaikan pidato dalam tiga bahasa—Inggris, Arab, dan Mandarin—sebagai simbol kepedulian lintas budaya dan semangat global generasi muda. Salah satu pesan yang disampaikan menegaskan bahwa semangat belajar anak-anak Sekolah Rakyat juga dipersembahkan bagi masyarakat Sumatra yang tengah berjuang bangkit dari bencana.

Rangkaian acara ditutup dengan penampilan paduan suara dan pembacaan puisi oleh perwakilan siswa dari seluruh Sekolah Rakyat yang hadir. Melalui lagu dan puisi, para siswa kembali menyuarakan empati serta harapan agar masyarakat Sumatera dapat segera pulih.

Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyampaikan bahwa doa bersama ini menjadi refleksi akhir tahun bagi Sekolah Rakyat. Ia menjelaskan bahwa selama sekitar lima bulan pelaksanaan, Sekolah Rakyat menunjukkan perkembangan positif dalam membimbing anak-anak sesuai minat dan bakat masing-masing. Ia juga menyebutkan bahwa sejumlah Sekolah Rakyat di Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh sempat diliburkan akibat bencana, namun kondisi sarana prasarana relatif aman dan tengah dibersihkan.

Pemerintah, lanjut Gus Ipul, terus melakukan konsolidasi lintas kementerian dan lembaga dalam penanganan pascabencana, termasuk penyediaan hunian sementara dan tetap serta program pemberdayaan ekonomi bagi keluarga terdampak. Doa bersama ini diharapkan menjadi penguat batin bagi masyarakat Sumatra sekaligus pengingat bahwa seluruh anak bangsa berdiri bersama dalam semangat gotong royong menghadapi musibah.(*)

Read Entire Article