Lagu Doa Bilqis Ayu Ting Ting Viral, Pengamat Musik Sarankan Segera Rilis Resmi

5 days ago 21

Diterbitkan 18 Desember 2025 19:50 WIB

Lagu Doa Bilqis Ayu Ting Ting Viral, Pengamat Musik Sarankan Segera Rilis Resmi
Ayu Ting Ting dan Bilqis/instagram.com/ayutingting92

Kapanlagi.com - Potongan lagu Ayu Ting Ting yang dinyanyikan untuk Bilqis, belakangan tengah meramaikan jagat media sosial. Lantunan lagu yang menyentuh hati berjudul "Ya Allah Lindungi Bilqis" itu diketahui merupakan lantunan doa dari Ayu untuk putri tercintanya, Bilqis Khumairah Razak.

Viralitas lagu ini kemudian menarik perhatian publik dan ramai dimanfaatkan oleh netizen sebagai latar video parodi. Tak sedikit pula yang memodifikasi lagu tersebut dengan mengganti nama Bilqis menjadi nama sendiri, teman, atau bahkan objek lucu.

Pengamat musik Ryan Kampua, atau yang lebih akrab disapa Ncek Gaul, untuk memberikan pandangan terkait viralnya lagu tersebut.

Ikuti juga berita lainnya di Liputan6.com.

1. Lagu Sederhana Tapi Penuh Ketulusan

Ncek Gaul menilai bahwa daya tarik utama dari lagu ini bukanlah aransemen yang megah atau teknik vokal yang rumit. Menurutnya, lagu ini justru memiliki kekuatan pada kesederhanaan dan ketulusan pesan yang disampaikan oleh sang penyanyi. Hal inilah yang membuat potongan lagu tersebut dengan cepat menyebar dan diterima oleh berbagai kalangan di dunia maya dalam waktu singkat.

"Oh iya, yang liriknya 'Bilqis-Bilqis' itu ya? Jadi tanggapan gue, itu sebenarnya lagu yang sederhana banget. Terus juga liriknya itu penuh dengan emosional karena di situ ada doa dan ada harapan di dalamnya kan," ujar Ncek Gaul saat dihubungi Kapanlagi.com, Kamis (18/12/2025).

2. Faktor Doa Ibu Jadi Penguat

Lebih lanjut, ia menganalisis mengapa publik begitu antusias menggunakan lagu ini sebagai latar suara untuk konten-konten mereka. Ncek Gaul melihat adanya keterikatan batin yang kuat antara lirik lagu dengan perasaan para pendengar, terutama bagi mereka yang juga merasakan perjuangan sebagai orang tua.

"Kenapa akhirnya orang semua suka? Kalau gue lihat sih ada faktor emosi ya, doa dan harapan dari seorang ibu untuk keselamatan anaknya, keselamatan dan kesehatan anaknya lah ya. Itu yang bikin orang ngerasa kena banget," ucap Ncek Gaul.

3. Siapa pun Mudah Menyanyikan Lagunya

Dari segi teknis, pengamat musik ini menyebutkan bahwa struktur nada lagu tersebut sangat ramah di telinga dan mudah untuk diikuti. Notasi yang tidak kompleks justru memberikan ruang bagi netizen untuk berkreasi secara bebas. Hal ini terbukti dengan banyaknya pengguna media sosial yang melakukan improvisasi lirik namun tetap menggunakan melodi dasar yang sama.

"Simpel banget, enggak ada unsur yang ribet-ribet. Nadanya juga nada yang dibuat mendadak ya istilahnya. Notasinya sederhana, perpindahannya nggak mesti teriak-teriak atau gimana-gimana, sederhana sekali. Makanya siapa pun bisa menggantinya dengan lirik-lirik ya nama dia sendiri, lirik yang dia mau gitu," paparnya.

Ncek Gaul juga tidak memungkiri bahwa peran platform distribusi seperti TikTok menjadi faktor krusial dalam meledaknya popularitas doa Ayu Ting Ting tersebut.

Algoritma video pendek dianggap sangat efektif untuk mempopulerkan sebuah karya yang memiliki durasi singkat namun padat makna. Selain itu, popularitas Ayu Ting Ting sebagai figur publik yang selalu menjadi sorotan turut memperkuat tren bola salju di internet.

"Kenapa bisa meledak? Gue lihat ini pengaruh dari platform sosial media khususnya TikTok ya. Jadi karena dari sana, akhirnya bola salju, efek dominonya muncul," ungkap Ncek.

"Lagu-lagu seperti itu kan masuknya lewat potongan-potongan video di bawah 30 detik. Ditambah lagi yang nyanyinya juga kan Ayu Ting Ting di akhir gitu, sosok yang memang selalu jadi perhatian di sosial media," sambungnya.

6. Sarankan Dirilis Resmi

Dalam kesempatan itu juga, Ncek Gaul memberikan saran agar fenomena ini segera dibawa ke arah yang lebih profesional secara industri atau direkam dan dirilis. Ia menekankan pentingnya pendaftaran metadata dan rilis resmi agar hak-hak ekonomi seperti royalti dapat terjamin bagi sang pemilik karya.

"Ya biar metadata-nya tertulis, kepemilikannya jelas. Jadi kalau mau dibuat lagu utuh, akhirnya kan jadi cuan gitu buat hak royaltinya. Kayak lagu-lagunya Aldi Taher juga kan gitu. Notasi ringan, lirik emosional, masuk ke sosial media, ya udah jadi populer," pungkasnya.

Berita Foto

(kpl/far/fbi)

Read Entire Article