TKA Akan Terintegrasi dengan Asesmen Nasional Mulai 2026

23 hours ago 4

MENETERI Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti menyatakan pemerintah akan mengintegrasikan tes kemampuan akademik (TKA) dengan asesmen nasional untuk jenjang SMP dan SD mulai tahun depan. Kebijakan ini ditempuh untuk mengurangi beban ujian yang selama ini dinilai terlalu banyak dan berulang bagi peserta didik.

Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca

“Kami sering mendapatkan masukan bahwa sekolah kita masih examination-ridden, tes melulu. Karena itu, ke depan TKA akan kami satukan dengan asesmen nasional,” kata Abdul Mu’ti dalam Taklimat Media TKA 2025 di kantor Kemendikdasmen pada Senin, 22 Desember 2025.

Menurut Mu’ti, selama ini asesmen di sekolah kerap berdiri sendiri-sendiri. Padahal, TKA dan asesmen nasional memiliki tujuan yang saling melengkapi. Integrasi tersebut diharapkan membuat proses evaluasi capaian pendidikan lebih efisien tanpa menambah tekanan psikologis bagi siswa.

Integrasi TKA dengan asesmen nasional juga diharapkan memperkuat kebijakan pendidikan berbasis data. “Kebijakan pemerintah daerah dan kementerian harus berpijak pada bukti, pada data hasil asesmen,” ujar Mu’ti.

Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikdasmen Toni Toharudin menyampaikan, selama ini pelaksanaan asesmen nasional dilaksanakan untuk siswa kelas 5, 8, dan 11. Dengan aturan yang baru, tahun depan asesmen diintegrasikan langsung ke pelaksanaan TKA dan ditujukan hanya untuk kelas 6, 9, dan 12.

“Jadi cukup di tes kemampuan akademik. Tentunya nanti dengan mengkombinasikan tes yang sifatnya akademik dan juga untuk keperluan evluasi sistem yang kita sebut sebagai asesmen nasional,” kata Toni.

Asesmen nasional digunakan sebagai sumber informasi untuk memetakan dan mengevaluasi mutu sistem pendidikan, sebagai alat untuk mengevaluasi mutu sistem, juga menghasilkan potret yang lebih utuh tentang kualitas hasil belajar serta proses pembelajaran di satuan pendidikan.

Mutu satuan pendidikan dinilai dari hasil belajar murid yang mendasar (literasi, numerasi, dan karakter), serta kualitas proses belajar-mengajar dan iklim satuan pendidikan yang mendukung pembelajaran. Informasi-informasi tersebut diperoleh dari tiga instrumen utama, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar.

Read Entire Article