Warga Pidie Jaya Kembali Imbit Usai Diterjang Banjir Susulan

Masyarakat di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, kembali mengungsi setelah dilanda banjir susulan pada Rabu, 24 Desember 2025. Fahri Amrullah, relawan dari Kitabisa, bercerita rumah warga yang sudah dibersihkan dari sedimentasi lumpur akibat banjir bandang dan tanah longsor pada November lalu kembali terendam.

Ahmad menuturkan saat ini warga berbondong-bondong kembali tinggal di pengungsian karena khawatir akan terjadi banjir susulan selanjutnya. "Warga kembali ke pengungsian, tidak berani kembali ke rumah karena rawan terendam," tutur Fahri saat dihubungi pada Jumat, 26 Desember 2025. 

Fahri menyatakan saat ini ada dua wilayah kecamatan di Pidie Jaya yang terdampak parah, yakni Kecamatan Meurah dan Kecamatan Meureudu. Dua kecamatan ini menjadi yang paling rawan mengalami banjir susulan lantaran sungai-sungai di wilayah ini masih dangkal akibat lumpur. 

Karena itu, penyaluran bantuan pada dua wilayah kecamatan tersebut kini menjadi salah satu fokus para relawan. Penyaluran bantuan meliputi dapur umum, pelayanan kesehatan, akses listrik melalui distribusi genset, dan pendampingan psikologis bagi warga yang mengalami trauma. 

Tak hanya itu, Fahri menyampaikan hingga saat ini warga di Kabupaten Pidie Jaya krisis air bersih lantaran sumber air di Pidie Jaya belum bisa di akses. "Sumber air Pidie Jaya dari PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) tidak bisa diakses karena bagian hulunya hancur," kata dia. 

Beberapa desa di Kecamatan Meuruede yang terdampak banjir antara lain Blang Awe, Manyang Cut, Manyang Lancok, Beurawang, Meunasah Lhok, Meunasah Pante Gelima, Meunasah Dayah Panuek, Mesjid Tuha, Kota Meureudu, Dayah Kleng, dan Meunasah Balek.

Di Meurah Dua, desa yang turut terdampak ialah Meunasah Bie, Meunasah Raya, Gp. Blang, Blang Cut, Dayah Husen, Dayah Kruet, Meunasah Mancang, Pante Beuren, Beringen, Lueng Mimba, Buangan, dan Tijin Daboh.

Sedangkan di Bandar Dua tercatat ada sembilan desa yang terdampak, yaitu Alue Ketapang, Babah Krueng, Drien Tujoh, Alue Sane, Pohroh, Blang Kuta, Jeulanga, Paya Pisang Klat, dan Alue Mee.

Banjir ini terjadi akibat meluapnya air Sungai Keude Meureude dan Ule Gule pada Rabu, 24 Desember 2025. Air sungai itu meluap setelah hujan deras mengguyur Pidie Jaya selama hampir seharian penuh. Menurut catatan BPBD Kabupaten Pidie Jaya, tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Adapun korban terdampak dan pengungsi masih didata.