Mekanisme MBG pada Ramadan 2026 Tak Jauh Beda dari Tahun Ini

3 days ago 10

BADAN Gizi Nasional menyebut penyaluran makan bergizi gratis pada Ramadan tahun 2026 mendatang serupa dengan sistem penyaluran pada bulan puasa tahun ini.

Kepala BGN Dadan Hindayana mengonfirmasi hal itu. “Mekanisme Ramadan tidak akan jauh berbeda dengan tahun 2025,” kata Dadan melalui pesan singkat, Rabu, 24 Desember 2025.

Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca

Meski begitu, Dadan memastikan akan ada perbaikan dalam aspek menu MBG selama bulan Ramadan yang akan datang. “SPPG (satuan pelayanan pemenuhan gizi) akan kami minta untuk menyiapkan menu yang lebih berkualitas,” tutur Dadan.

Pada Ramadan 2025 yang jatuh pada Maret lalu, proyek MBG tetap berlanjut. Pada Februari 2025, Dadan Hindayana menjelaskan MBG memiliki mekanisme yang berbeda dari biasanya selama bulan puasa. “Untuk Ramadan tetap dilaksanakan. Jadi kalau sekolah masuk maka program makan bergizi tetap dilaksanakan,” ujar Dadan Hindayana di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat pada Senin, 24 Februari 2025, sebagaimana diberitakan Antara.

Hidangan yang sebelumnya disajikan untuk makan siang bisa dibawa pulang dan dikonsumsi setelah waktu Magrib bagi siswa yang berpuasa. Pada awal Ramadan kala itu, roti, telur, sereal, hingga buah kurma menjadi menu utama dalam MBG. “Jadi untuk yang puasa bisa dimakan saat buka. Untuk yang tidak puasa bisa dimakan sembunyi-sembunyi di sekolah atau di rumah,” kata Dadan.

Adapun memasuki masa liburan anak sekolah di penghujung tahun seperti ini, BGN tetap mendistribusikan MBG. BGN memastikan kelompok 3B yang terdiri atas ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita tetap menerima program MBG enam hari dalam sepekan, meski sekolah libur.

Kebijakan ini merujuk pada Pedoman Tata Kelola Penyelenggaraan Program MBG Selama Libur Sekolah yang ditetapkan melalui Keputusan Kepala BGN Nomor 52.1 Tahun 2025. Dalam pedoman tersebut, BGN memastikan pelayanan bagi kelompok 3B itu tidak mengalami jeda karena mereka merupakan penerima manfaat yang membutuhkan asupan gizi rutin serta terukur.

Sementara untuk anak sekolah, Wakil Kepala BGN Bidang Komunikasi Publik dan Investigasi Nanik Sudaryati Deyang menegaskan tidak ada paksaan bagi mereka untuk mengambil MBG di sekolah.

“Tidak ada yang memaksa anak-anak libur datang ke sekolah untuk mengambil MBG. Kalau sekolah atau wali murid tidak mau menerima, itu juga tidak apa-apa,” kata Nanik dalam keterangan resmi, Selasa, 23 Desember 2025.

Menurut Nanik, selama masa liburan sekolah, satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) memberikan fleksibilitas kepada sekolah penerima manfaat. Sekolah dapat mengajukan permintaan MBG jika memang menghendaki dan makanan akan diantar dalam bentuk makanan kering sesuai permintaan. Pengambilan paket MBG tidak harus dilakukan oleh siswa, bisa juga dilakukan oleh orang tua siswa atau kerabat.

Adapun isi paket MBG yang dibagikan selama masa liburan sekolah bukan lagi makanan basah seperti nasi dan lauk-pauk. Tetapi makanan kering dan makanan kemasan, serta buah.

Dinda Shabrina berkontribusi dalam penulisan artikel ini
Read Entire Article